Rabu, 06 Maret 2013

Pelajaran dari semut



Aku adalah anak yg pintar. Aku pun sangat merasa paling pintar di sekolahan. Kemauan ku Aku pasti bisa ku dapatkan karena aku pintar. Seperti perhatian guru, banyak wanita yg mendekat, dan menjadi pusat pehatian. Oh iya aku belum memperkenalkan nama ku. Nama ku Boby Setiawan panggil saja boby atau professor cilik juga boleh. Setiap hari aku selalu berkecimbung dengan guru-guru. Biasa, mengenai penelitian. Banyak anak yang meminta di ajarkan pelajaran oleh ku. Akan tetapi aku tidak akan mau. Ku rasa itu hanya hal bodoh. Dan aku ngak ada waktu untuk itu. Setiap piket aku sangat enggan di suruh. Karena aku tidak suka di suruh apalagi di atur-atur. Karena aku merasa lebih terdidik dari mereka.
Sepulang sekolah aku menunggu jemputan sambil duduk di kursi. Dan tak sadar aku pun melihat banyak semut yang berbaris sambil berjalan. Dan kepala nya saling berbenturan setiap jalan. Aku pun hanya bisa senyum di dalam hati sambil berkata “BETAPA BODOHNYA MEREKA kerja kok pake otot”. Trus bertabrakan lagi. Kenapa mereka harus di ciptakan kalau hanya menjadi makluk yang bodoh seperti itu. Dan tidak sadar jemputan pun sudah datang. Saatnya pulang.